PEMIMPIN
DAN PERUBAHAN
Dalam proses menciptakan suatu
perubahan, seorang pemimpin dituntut memiliki sifat, "melihat",
"bergerak", dan
"menyelesaikan". Pemimpin harus bisa "melihat" apa
yang menjadi permasalahan disekitarnya maupun ditempat jauh yang kurang
terperhatikan. Pemimpin dapat diibaratkan sebagai mata, ia bukanlah seorang
yang sekedar bergerak acak. Namun seseorang yang melihat sesuatu secara
visioner, sesuatu yang tidak/ belum terlihat oleh orang lain.
Pemimpin juga harus mampu menelaah mana
informasi yang benar dan mana informasi yang salah. Ia harus mampu mengumpulkan
pecahan informasi tersebut dan menyusun kembali menjadi sebuah gambar masa
depan yang akan dicapainya. serta mempercayai gambaran masa depan yang
diharapkan lalu bergerak cepat meresponnya.
Setelah melihat persoalan yang ada dan
merancang gambaran tersebut, pemimpin juga harus membuka mata orang
disekitarnya (bawahannya) utk dapat melihat juga persoalan tersebut dan juga
memberikan "gambaran" masa depan itu.
Namun terkadang hal yang sulit untuk mengajak orang lain untuk dapat
melihat, ada 4 alasan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat, yaitu:
1. Tidak ada "cahaya" sama
sekali.
Ketiadaan
"cahaya" akan membuat orang2 hidup dalam kegelapan, mereka akan
bergerak secara acak, tanpa tujuan, dan tak bisa melihat keindahan. terkurung
dalam ruang yang tertutup rapat, tak ada pergaulan dan tanpa interaksi dengan
dunia luar.
Maka
jawabannya, utk dapat melihat, manusia perlu mendatangkan cahaya, namun
terkadang manusia yang terbiasa dengan kegelapan, akan merasa takut dengan
cahaya. Mungkin bukan keindahan yang akan mereka lihat, melainkan
ketakutan-ketakutan dan amarah.
Bangsa
Prancis adalah bangsa yang dulu penduduknya jarang sekali bepergian ke luar
negeri, maka ketika negerinya dipenuhi produk2 asing, seperti Euro Disneey,
McDonald's, Keju Kraft, dll. Mereka cenderung bersikap negatif, mereka
menganggap produk2 tersebut akan mengancam budaya mereka. Dan sejalan dibukanya
pasar bebas Eropa, masyarakat Prancis mulai terbiasa bepergian ke luar negeri
dan menerima kedatangan orang2 asing sembari tetap mempertahankan budaya
mereka. Karena pada dasarnya manusia butuh cahaya yang "cukup" utk
melihat namun harus dibatasi jangan terlalu terang dan menyilaukan. Karena
kalau (lanjutannya pada alasan ke2)
2. Terlalu banyak cahaya pun manusia juga
tidak akan bisa melihat,
Saat
manusia berada dalam cahaya yang terlalu terang, manusia pun akan menjadi buta.
Suatu saat manusia akan mengalami masa kesenangan dan hidup dalam era kejayaan,
menuai banyak pujian dan lain-lain, sehingga cahaya yang terlihat akan sangat
terang. Cahaya yang terlalu terang akan membuat manusia berpikir, bahwa cahaya
tersebut adalah segala2nya, Orang2 dengan cahaya yang terlalu terang, cenderung
menyangkal peta/jalan baru, yang "cahaya"nya tidak seterang
"milik"nya sekarang.
IBM
yang pernah sukses dengan komputer mainframenya, mengabaikan pentingnya pasar
PC. Xerox menyangkal fotokopi kecil yang petanya dirilis oleh Canon. Motorola
menyangkal perkembangan teknologi digital yang dirintis Nokia. dan banyak lagi
contoh yang dapat kita ambil, Perusahaan2 besar tersebut terlalu bangga dengan
cahaya "yang silau" tersebut, sehingga mengabaikan peta/jalan lain utk
mendapatkan cahaya yang lebih baik. Mereka lupa kalau "Orang2 yang
disinari cahaya yang terlalu terang", akan terbutakan oleh cahaya itu
sendiri."
3. Peta yang salah
Seseorang
yang berjalan bisa saja menulusuri hutan lebat dengan "cahaya yang
pas" utk melihat dan tidak tersilaukan. Namun adakalanya dia tidak
memiliki peta yang benar untuk dapat menuju dan melihat persoalan yang ada.
Pada
awal tahun 1980-an, sejumlah ilmuwan dan pengusaha Jepang datang ke Indonesia
menunjukan usaha tambak udang akan sangat menjanjikan.Ratusan petani tertarik
dan mencoba mendapatkan kredit dari bank, tidak sedikit juga yang melakukan
investasi besar2an. Alhasil, ketika panen pasokan udang berlebih dan harga
udang merosot. Peta ini ternyata lebih banyak menguntungkan konsumen dan
pembeli Jepang, investasi besar2an di sektor ini ternyata menyesatkan dan banyak
pihak investor yang gulung tikar.
Hal
diatas membuktikan, kalau kita harus menelaah dengan baik dulu mengenai peta
yang akan kita gunakan. Jangan sampai kita tersesat hanya karena peta yang
salah, dan berujung dengan ketidakmampuan utk melihat.
4. Melihat dalam terowongan.
Seseorang
dalam terowongan tidak bisa melihat apa yang terjadi diluar lingkarannya. Seringkali
seseorang membiarkan diri terperangkap
dalam sempitnya berpikir dan hanya melihat dunia dengan kacamata myopi. Ia hanya memantau persaingan sebatas apa yang
bisa dia lihat, yaitu pesaing yang membuat penawaran yang sama, kerja yang
sama, dll. Namun sering kali mengabaikan pesaing baru dengan penawaran yang
berbeda.
Nescafe
memetakan pesaingnya hanya sebagai pembuat kopi, dan mengabaikan Starbucks
sebagai pesaing baru dengan penawaran minum kopi yang berbeda, Starbucks lebih
menekankan minum kopi sebagai gaya hidup, minum kopi yang siap saji, dan tidak
repot utk menyeduh kopi lagi. Nescafe yang memakai sifat "melihat dalam
terowongan" tersebut, tentu tidak akan dapat melihat Starbucks, karena
berbeda lingkaran dengan mereka. sehingga tidak dapat "melihat"
mengapa penjualan mereka menurun.
Dari 4 alasan mengapa manusia tidak
mampu utk melihat, terlihat kalau manusia seharusnya lebih berfikir terbuka,
kritis, tidak sombong dan universal. Agar kemampuan utk melihat tadi tumbuh
sehingga kita dapat melihat persoalan2 yang ada.
HMMM, itu dulu lah sedikit tulisan dari "bujang
muda" ini, masih banyak lagi sih yang mau ditulis, belum lagi masalah "Bergerak
dan Menyelesaikan", krn setelah seorang pemimpin dapat mengajak anggotanya
utk melihat, pemimpin harus mulai "bergerak", tanpa sebuah pergerakan
maka persoalan tersebut hanya akan menjadi "hal terlihat" semata.
pemimpin juga harus mengajak anggotanya utk "bergerak bersama
menyelesaikan" persoalan yang ada. :) :) :)
TERIMAKASIH, UNTUK ORANG2 YANG SUDAH MENYEMPATKAN MEMBACA
TULISAN PENDEK SAYA INI. (disadur dengan banyak perubahan dari buku Kasali, Ph.
D, Rhenald. “Change”. 2005. Minjam
dari Bang Febriki. hehehe)
"Tersenyumlah dan tularkanlah
kebahagianmu kepada orang2 disekitarmu"
-DONI FAHRIZAL, AKUNTANSI 2011-