15/11/13

Lucon

*Syuuuur* (Anggap aja bunyi toilet disiram)
"Ah,, legaaa. Eh? *kaget. Siapa kalian? ngintip saya :poop: ya?"

"G' mas, aku cuma nungguin mas nya selesai :poop:"

-____-'a,     "ada perlu apa?"

"Gini mas, saya mau nanya nih, bolehkan?"

"Nanya apa?" (masang tampang curiga)

"Gimana pendapat mas mengenai kebiasaan lucon saat ini?"

"Lucon? maksud kalian komedi?"

"Ha, iya mas. Sekarang kan banyak jenis lucon, mas bisa jelasin g' beberapa sama pendapat mas tentang jenis tersebut"

"Hmm..(mikir bayaran), yo weis lah. Aku kebetulan habis bikin tulisan ttg lucon mu itu. Mending kamu baca aja. Ntar aku kopiiin di bawah."

"Ok mas. Saya kopi pait aja."

"Pait mbahmu. c>_<"

#cekidot

Lucon nih?


--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Media Berpolitik

Aduuuh, ehhm, ehhmm.
cek sound, satu, tes, dua, tes, tiga.
ok. sip. dah

Assalammu'alaikum bapake, ibuke, kakake, adike, neneke, dan eek. -_-, #eh? abaikan kabeh.
Gue nyoba nulis lagi nih (eh, bukan nyoba juga sih, tapi memang udah dipikirin).

Ini tulisan Gue yang beberapa waktu lalu diterbitin di SKK Ganto (klu g' tahu, googling dulu deh), tulisan ini cuma mau nyampein unek-unek hasil mikir semalaman di toilet (ampe ketiduran) #ah, masa?# 

Tentang Media jurnalisme yang seharusnya independen dan berimbang, malah menjadi "fasilitator" pencitraan bagi elite politik (gimana g' mikir tuh). Ok deh, kalau pada penasaran langsung baca aja. Ini kopas langsung dari tulisan gue di netbook dan bukan suntingan redaktur. cekidot dibawah :--)


NAMPANG!!!!!
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------